Mas, Kau Laki-Laki!

Mas, Kau Laki-Laki!

MAS, KAU LAKI-LAKI sebuah cerpen Karya  Nicky Bernett . . "Umi menangis?" . Suapan terhenti di udara, melihat raut wajah kecil ini...
Ngebet Nikah

Ngebet Nikah

Ngebet Nikah Cerita Mini Karya Ai Mardiyani Tambunan Melihat postingan bahagia orang yang baru saja menikah di beranda fb membuatku jadi pa...
Puisi Tentang Pagi

Puisi Tentang Pagi

Kepada Pagi (Puisi Tentang Pagi) oleh Mieft Aenzeish kepada pagi kusampaikan satu kata untuk ia yang tak henti menjelma sebagai cinta satu ...
Puisi Tentang Amarah

Puisi Tentang Amarah

Puisi Tentang Amarah oleh Mieft Aenzeish memerah api segala apa yang dilihat oleh diri membentuk serupa watak baru yang datang dengan cara b...
Mas, Sudahi Kemesraan ini!

Mas, Sudahi Kemesraan ini!

MAS, SUDAHI KEMESRAAN INI! sebuah cerpen Karya Nicky Bernett . “Aku malu, Mas.” . Konsekuensi dari kejujuran ini mungkin akan mempersulit hu...
Teruntuk Kamu

Teruntuk Kamu

Teruntuk Kamu oleh Siran . Aku enggak tahu kelak akan memanggilmu apa; Mas, Aa, Daeng, Abang, Kakaaa atau Oppa. Itu karena belum jelas di ma...
Puisi Tentang Kereta

Puisi Tentang Kereta

: Kereta oleh Mieft Aenzeish Engkau hantar Aku bergerak ke yang dituju berangkat mengikuti arah barat tanpa khawatir kan terlambat di sampi...
Puisi Tentang Cahaya

Puisi Tentang Cahaya

Puisi Tentang Cahaya oleh Mieft Aenzeish pada gelap ia merayap menyetubuhi hitam untuk sebuah keindahan dan waktu mengiringi dari belakang p...
Setahun

Setahun

Setahun Puisi oleh Mieft Aenzeish Aku adalah warna yang layu diantara dedaun pagi sampai kemudian, Kau menyemaiku dan memberi sinar lagi mem...
Hujan Terakhir

Hujan Terakhir

Hujan Terakhir puisi oleh Mieft Aenzeish ini tentang musim kita sayang musim yang didalamnya tak pernah henti tuk berjuang telah kita lalui ...