SURAT TERBUKA DARI HABIB UNTUK HABIB Assalamualaikum wr.wb Salam Sejahtera untuk kita semua Hari-hari ini suhu ketegangan akibat pro dan kon...
Home » Archive for Oktober 2016
Mas, Kau Laki-Laki!
MAS, KAU LAKI-LAKI sebuah cerpen Karya Nicky Bernett . . "Umi menangis?" . Suapan terhenti di udara, melihat raut wajah kecil ini...
Ngebet Nikah
Ngebet Nikah Cerita Mini Karya Ai Mardiyani Tambunan Melihat postingan bahagia orang yang baru saja menikah di beranda fb membuatku jadi pa...
Puisi Tentang Pagi
Kepada Pagi (Puisi Tentang Pagi) oleh Mieft Aenzeish kepada pagi kusampaikan satu kata untuk ia yang tak henti menjelma sebagai cinta satu ...
Puisi Tentang Kesunyian
Puisi Tentang Kesunyian oleh Mieft Aenzeish Aku adalah daun kering yang terbawa hembus angin terserak dipunggung bumi, terbelenggu rasa ingi...
Puisi Tentang Amarah
Puisi Tentang Amarah oleh Mieft Aenzeish memerah api segala apa yang dilihat oleh diri membentuk serupa watak baru yang datang dengan cara b...
Mas, Sudahi Kemesraan ini!
MAS, SUDAHI KEMESRAAN INI! sebuah cerpen Karya Nicky Bernett . “Aku malu, Mas.” . Konsekuensi dari kejujuran ini mungkin akan mempersulit hu...
Kepayang - Karya Aulia Zack Lee
KEPAYANG oleh Aulia Zack Lee Jangan matikan aksaraku sayang! Meskipun aksaraku tak mampu buatmu kenyang Jangan pula kau bakar lembar-lembar...
Teruntuk Kamu
Teruntuk Kamu oleh Siran . Aku enggak tahu kelak akan memanggilmu apa; Mas, Aa, Daeng, Abang, Kakaaa atau Oppa. Itu karena belum jelas di ma...
Malaikat Hujan - cerpen by Anzalea Nurani
Malaikat Hujan Sebuah Cerpen oleh Anzalea Nurani . Hari sudah semakin sore, namun orang yang ditunggu oleh gadis itu sejak dua jam yang lalu...
Puisi Tentang Malam dan Gerimis
Puisi Tentang Malam dan Gerimis oleh Mieft Aenzeish malam adalah selimut yang dingin ia memeluk jiwa yang sepi dari rasa ingin gerimis adala...
Puisi Tentang Kereta
: Kereta oleh Mieft Aenzeish Engkau hantar Aku bergerak ke yang dituju berangkat mengikuti arah barat tanpa khawatir kan terlambat di sampi...
Puisi Tentang Cahaya
Puisi Tentang Cahaya oleh Mieft Aenzeish pada gelap ia merayap menyetubuhi hitam untuk sebuah keindahan dan waktu mengiringi dari belakang p...
Setahun
Setahun Puisi oleh Mieft Aenzeish Aku adalah warna yang layu diantara dedaun pagi sampai kemudian, Kau menyemaiku dan memberi sinar lagi mem...
Hujan Terakhir
Hujan Terakhir puisi oleh Mieft Aenzeish ini tentang musim kita sayang musim yang didalamnya tak pernah henti tuk berjuang telah kita lalui ...
Langganan:
Postingan (Atom)