Menunggu

Kalau ditanya mengapa selalu sabar menunggu, ya karena menunggu menurutku adalah salah satu dari perjuangan. Tetapi yang membuat miris adalah ketika yang sedang diperjuangkan tak kunjung datang jua. Sedikit ku ceritakan apa yang membuatku selalu bertahan dalam penantian dalam organisasi. Penantian disini bukanlah perihal jodoh, melainkan perjuangan dalam berkomitmen waktu contohnya.
                Ketika seseorang diberikan informasi akan ada perkumpulan di tempat anu, jam sekian dan dibubuhi kalimat usahakan menghargai waktu. Untuk ukuran manusia yang memiliki akal pikiran yang masih sehat dan dalam keadaan sadar ketika membaca informasi tersebut, sudah sepantasnya ia akan merasa terpanggil untuk memenuhi hajat bersama. Dengan berusaha untuk menghargai waktu, sedangkan dalam hal lain ada saja yang menyepelekan informasi tersebut. Bukan, bukan menyepelekan. Lebih tepatnya mungkin melewatkan karena merasa tidak dibutuhkan atau tidak merasa terpanggil. Selayaknya ketika kita berada dalam lingkaran yang sama dengan satu komando, alangkah lebih baiknya mengikuti komando tersebut agar tidak tercecer.
                Apa yang terjadi jika masih saja ada yang tidak mematuhinya? Jika masih ada rasa belum memiliki dalam kebersamaan? Idealnya, kembali ke paragraph sebelumnya bahwa dikatakan ketika berada dalam suatu lingkaran yang sama dengan satu komando, maka sudah sepatutnya orang-orang yang berada di dalamnya merasa sebagai bagian daripada lingkaran tersebut, tidak perlu lagi harus disebut satu persatu dan diabsen kehadirannya. Mari kita menjadi makhluk sadar akan informasi. Kita diberikan akal untuk berpikir, dan ketika tidak mengerti atau ada yang kurang jelas maka bertanyalah jangan hanya diam.
                Kembali ke pokok bahasan, alasan mengapa aku masih selalu bertahan meskipun dalam kesendirian atau dengan ditemani seorang kawan. Begitulah perjuangan. Perlu ada yang memulai. Ketika sudah ada yang memulai pun masih banyak sekali yang tikdak tersadarkan, apalagi jika tidak ada yang memulai? Apa yang akan terjadi pada lingkara suci ini?. Semangat juang kita tidak dapat diukur oleh seberapa banyak kita hadir dan seberapa lama kita menunggu. Tetapi komitmen dalam memenuhi apa yang seharusnya dilakukan sebagai bagian daripada lingkaran.

0 Response to "Menunggu"

Posting Komentar