20 Puisi Mengenai dan Tentang Cinta, Kepada Tuhan dan Sesama
PUISI-PUISI AISYAH NAJIB KAILANY
Cinta Hakiki
Maka kebahagiaan yang kita cari itu terlalu tinggi
Kebahagiaan diatas kebahagiaan yaitu kebahagiaan hakiki
Kadang-kadang rasa itu belum pernah dirasakan
Hanya di angan-angankan saja
Kala telah dirasakan tetapi tidak sanggup dilukiskan dengan kata-kata
Karena tidak mudah lagi manusia itu menerangkan segala kelezatan yang dirasakannya..
Kala bertemu cinta di telaga suci
Maka kebahagiaan yang kita ingin capai itu sangat tinggi
Kebahagiaan berbuah kebahagiaan yang abadi
Mungkin rasa itu belum benar-benar datang
Baru proses berusaha menumbuhkannya
Kala telah dirasakan tetapi tidak mampu diterjemahkan melalui lisan
Karena tidak mudah lagi manusia itu menerangkan segala kenikmatan yang dirasakannya
Kala berjumpa dengan cinta di bumi-Nya
Cinta di atas cinta menuju keabadiaan bersama
Di Jannah-Nya
Balikpapan, 17 Juli 2015
Nafas Rindu
Diri ini meyakini bahwa hadirmu
tidak datang dari waktu yang tidak tepat
Sehingga setiap hari menyapa rindu
diri tak merasa khawatir akan penantian panjang
Lantaran Allah pasti akan mempertemukan kita dalam keadaan yang terbaik.
Diri ini meyakini bahwa hadirmu
tidak datang dari penjagaan yang tak terjaga
Sehingga setiap hari menyapa rindu
diri ini berupaya untuk bersikap lebih menjaga diri disini
Lantaran karena rasa cintaku pada-Nya
juga ku ingin mempersembahkan padamu hadiah hati dan diri yang utuh terjaga.
Diri ini meyakini bahwa hadirmu
tidak datang dalam lirikan mata yang tak terjaga
apalagi niat dan cara yang tidak di ridhoi-Nya
Sehingga setiap hari menyapa rindu
diri ini senantiasa menjaga pandangan untuk menjaga hati
Lantaran ku berusaha belajar mempersiapkan hati hanya untuk mencintaimu..
Rindu..
Ku percaya
Kau akan datang, membawa cahaya bintang di jelaga hati
Mengukir pualam mega pada desah jiwa
Dengan lafaz cinta, Alhamdulillah^^
Ku percaya
Kau akan datang, membawa cahaya bintang di jelaga hati
Mengukir pualam mega pada desah jiwa
Dengan lafaz cinta, Alhamdulillah^^
Balikpapan, 12 Desember 2014
Mencintaimu Berbagai Cara
is hari karena rindu
berharap kan bertemu bahkan meminta apapun yang ada bersamamu
jodohku,
Karena itu aku ingin mencintaimu dengan semua cara
Karena itu aku ingin mencintaimu dengan semua cara
dengan kata yang bijak terangkum indah
tulisan sastra yang tinggi makna serta akhlak yang memuliakanmu karena-Nya
hingga saat kau menoleh kebelakang dalam kisah cinta kita
takkan kau menyesal memilih diri ini yang banyak kurangnya
menjadi cerita yang dapat kita bagi pada anak dan cucu kita nanti
yang selalu membuat kita tersenyum kala membayangkannya lagi..
Balikpapan, 25 Desember 2014
Cinta Bermahkota Permata
Betapa sukarnya menyusun kata, meluahkan rasa
menuturkan kata yg berbalut akan makna
yang terlimpah hanya sekadar tingkah,
Cuma ungkapan kebisuan yang melindungkan kalimat rahasia
Betapa sulitnya menerjemahkan rasa, menyampaikan maksud hati
Mengungkapkan dalam lisan yang dibingkai cara indah
Yang nampak hanya sekedar tingkah,
Cuma ungkapan kebisuan yang melindungkan kalimat rahasia
aku memang tak seromantis Rasulullah kepada istrinya,
Namun, ku ingin terus dapat memuliakanmu dengan penuh cinta
Memakaikanmu gaun cinta bermahkotakan permata dalam permata
Balikpapan, 29 Juli 2015
Malaikat Kecil
Senyum malaikat kecil
Senyum malaikat kecil menawan rindu dalam hati yang gelisah
Aku dan mereka bukan terlanjur jatuh cinta kepadamu, tapi rasa itu sudah
Mengakar sebelum kau membuka kedua matamu yang indah
Ada yang tak mengerti dan menganggap
Hadirmu sebgai mendung abadi dari langit yang marah
Malaikat kecil, padahal tangismu sama
Rengekan malamu menunjukkan bahwa
Cinta hadir dengan fitrahnya yang tak pernah salah
Sayap-sayap lembutmu cukup membuat
Dunia hanyut dalam rindu yang deras dan tak pernah bias mengalah
Karena nyatanya hadirmu membuat yang rapuh menjadi kuat
gelap menjadi terang, dan gemuruh luluh dalam teduh yang cerah
Jika kau tahu aku dan mereka merindumu
menunggu senyummu kembali
Tersirat di antara sinar senja yang pecah merekah
Saat itu pun kau mencoba untuk mengeja
Cinta….mengajarkan yang lupa
ketika kau berusaha mengungkapkan kata ayah
Iya kami lupa jika kau amanah terindah yang memberi surge
pelipur duka saat jiwa terikat luka dan lelah
Balikpapan, 06 Juli 2014
Menuju Cinta Halal
Saat ini keadaan ini menjadi lebih syahdu
saat aku sendiri mencoba
mengumpulkan putik rindu
dalam hitungan detik
ia belum menjelma bunga
namun sudah tebarkan wangi gundah
Kita mengerti 3 purnama bukan waktu yang lama
sabarkan hati dalam menanti
biarkan rindu itu berbunga lebat
harumnya membuat kita larut dalam muara ibadah
Karena rindu tak pernah reda
ia mendendam coba lirihkannya di sepertiga malam
sampai waktu itu tiba
diantara iringan doa yang tumpah ruah
Rasa cemas kita yang mulai menganak rimba
akan layu oleh prasangka indah pda karunia-NYA
yg senantiasa tercurah
Saat semesta mengalunkan doa pada leher kita
saat ucapan selamat bertabur jatuh seperti daun auntumn
apa yang kita impikan nyata buka sekedar kisah
disana ada cinta halal cinta yang membuat kita tenang
ketika mengucapkannya
cinta yang mengusir duka n lelah
Balikpapan, 05 Juni 2014
Sungai
Air sungai mengering sebab rindu
pada musim hujan yang belum datang
tapi ia-nya walau kering
tetap bernamakan sungai
Air-nya boleh suruT tapi nama tetap abadi
dalam kesabaran mengumpulkan
benih- titik rindu yang semakin lama
dari waktu ke waktu menjelma
menjadi taman rindu
ada pengharapan disana hanya pada-Nya
prasangka-prasangka indah pada karunia-Nya
yang senantiasa tercurah menanti hingga hari kelak
sungai kembali dipertemukan dengan musim hujan atas izin Allah
Balikpapan, 05 Juni 2014
Cinta Pada Sang Kholik
Terpaku dalam malam yang panjang
merona aksara tabir tersingkap
menarik nafas panjang
hela jantung bergetar menyebut asma-Nya
butir-butir air mata menetes
menahan rindu yang curang
ini bukanlah hal yang delusi
melainkan rangkaian impian berkalung
permata berlian dari jazirah langit
Kembali malu meramu temu
harus berjebah rasa menjadi satu
tujuan yaitu Sang Khalik, Pemilik Arasy
Balikpapan, 26 Juli 2015
Ekspresi Dalam Cinta
Jumud oleh kata yang bertalu-talu
ingin berteriak namun suara
takkan mampu menyentuh langit
suara hanya akan habis sisanya memantul
menguap kemudian menghilang di telan bumi sebelum sampai
Rebah tersungkur tubuh tak berdaya
hanya ada gema lirih dalam zikir panjang tak berkesudahan.
Rasa meluruh dalam alam
Alam itu kadang-kadang bisu dan kadang-kadang berkata
kadang-kadang muram dan kadang gembira rupanya
Semuanya itu bergantung kepada
warna teropong hati yang melihatnya
Perlahan tetesan air turun dari langit
gerimis tercurah di wajah sedikit-sedikit
Air mata bertegur sapa dengan gerimis itu
Bertemu hanya sekejab mengedipkan mata
namun hati memberimu makna yang sulit
di jabarkan melalui indera maupun kata-kata
Balikpapan, 01 Agustus 2015
Cinta Tak Berjarak
Jarak…..
mempengaruhi pantulan cahaya ke mata
makanya dari dekat kau
dapat melihatnya bewarna hijau
sedang dari jauh warnanya biru
dan bila matahari sebagai pelita utama
padam hitamlah tatapanmu padanya
Sungguh, hanya doa yang mendekatkan jarak kita, cinta…
Balikpapan, 22 Juni 2015
Kenalkan Aku
Kenalkan aku
Pada dia yang berteman dengan matahari pagi
dan enggan memejamkan mata setelah shalat subuh
Pada dia yang langsung bergerak ketika azan sebelum iqomat dikumandangkan
Pada dia yang tak luput shalat dhuha
Sebelum matahari pukul sepuluh bersinar
Pada dia yg berkawan akrab dg pukul 4 pagi
Pada dia yg diam sejenak sebelum menyantap mkanan
Pada dia yg mengtkan ssstt pd aib orng sbelum pembicraan dmulai
Pada dia yg mengemasi remah makanan sebelum perintah menyapu turun dari atasan
Kenalkan aku
Ketika nmanya id sebut orang ingat masjid
Ketika namanya disebut orang ingat fathul baari
Pada dia yg ketika namanya disebut orang ingat perpustakaan
Kenalkan aku
Pada saat orang bertanya tentang riwayat
para sahabat namanya di panggil
Pada saat orang bertanya tentang ulama salaf
wajahnya terbayang pada saat orang bertanya tentang keilmuan
namanya disebut kenalkan aku pdanya…
Aku cinta mereka
Balikpapan, 07 Juli 2013
Haru Cinta
Aku tertawa pada senja yang merobek hari
pada butiran pasir cinta tertulis jelas
dua nama berlarian mengejar harapan
menggenggam dunia dan melukisnya menjadi hiasan
kesungguhan ini mesti terbaca olehmu
bahwa tak mungkin bagiku untuk menyayat luka
harapan ini mesti kau tangkap seutuhnya
bahwa aku tak diam pada waktu yang sama
hatiku selalu bergerak berdesir atas nama rindu
sebab aku tahu kau telah siapkan permata di kamar hati
jangan biarkan duri-duri mengoyahkannya menjadi rapuh
sebab aku bertahan untuk satu nama
pada butiran pasir cinta tertulis jelas
dua nama berlarian mengejar harapan
menggenggam dunia dan melukisnya menjadi hiasan
kesungguhan ini mesti terbaca olehmu
bahwa tak mungkin bagiku untuk menyayat luka
harapan ini mesti kau tangkap seutuhnya
bahwa aku tak diam pada waktu yang sama
hatiku selalu bergerak berdesir atas nama rindu
sebab aku tahu kau telah siapkan permata di kamar hati
jangan biarkan duri-duri mengoyahkannya menjadi rapuh
sebab aku bertahan untuk satu nama
Kamu cinta yang Allah anugerahkan untukku saja….
Balikpapan, 27 Juli 2015
Cinta di Akhir Senja
Wahai, senja di jelaga hati
Bertahan bertemu matahari di garis horizon
Malu bertemu bintang walau masih seberapa
Senyum merona kala matahari memerah
Tak ada yang mengharapkan seoggok luka
Tapi senja terlanjur jatuh dimatamu
Menunddukkan pandangan itu jauh lebih mulia
Semulia aku menjaga dirimu
Yang senja meneduhkan jiwa
Cinta diakhir senja
Balikpapan, 02 Agustus 2015
Seribu Satu Warna
Aku cabik gelisah di bawah rimbunnya malam yang pahit
Angin berkelakar di telingaku, menyusun kusut yang menerawang dalam debar
Angin berkelakar di telingaku, menyusun kusut yang menerawang dalam debar
Lamat-lamat kukulum tangis untuk cukup tempias sendiri
Aku mengerucut dalam diferensi yang kuciptakan
Menggelimangkan lumpur dalam belukar hati,
Biar kuramu jadi pahitnya,
Biar tertetesi dan kalutku terpekik
Menggelimangkan lumpur dalam belukar hati,
Biar kuramu jadi pahitnya,
Biar tertetesi dan kalutku terpekik
Inilah senjaku,
Inilah malamku,
Kulalui dalam dekap yang pasang surut
Inilah malamku,
Kulalui dalam dekap yang pasang surut
Mencintaimu sesapkan seribu satu warna
Menyuruk gempita dalam senyap
Menyuruk gempita dalam senyap
Balikpapan, 02 Agustus 2015
Yang Mencintaimu
Seperti malam yang meluruhkan senja
Menjelmakan sepasang bintang di matamu,
Kau yang beku, yang cadas, yang mengkristal dalam biru
Dan aku hanya setitik bintang jatuh dalam hujan yang lewat tergugu, masih di matamu.
Balikpapan, 02 Agustus 2015
Tolong
Aku lewatkan malam-malam hujan dalam genggaman kelu
Titik-titik yang berjatuhan
Titik-titik yang berjatuhan
pecah dan terburai dalam udara menjelma melodi pahit
Aku lewatkan malam ini
Rinai hujan masih menari dalam gulita
Rinai hujan masih menari dalam gulita
Aku lewatkan malam dingin beku
Seolah kesedihan terlalu awet menelikungku
Aku rasakan hampa yang panjang
Seolah kesedihan terlalu awet menelikungku
Aku rasakan hampa yang panjang
Aku seakan menjerit di kedalaman laut
Sesak, letih, tapi tak terdengar
Hanya menghantam, terpantul
Tolong
Jangan pergi meninggalkanku cinta
Balikpapan, 02 Agustus 2015
Sedetik ini Katastrofa
Ada apa?
Ya, ada apa?
Ya, ada apa?
Bahkan kabut mencicit panjang dalam kelegaanku yang sirna
Dan gerimis menceritakan segala resah dalam cawan yang kasat mata
Dan gerimis menceritakan segala resah dalam cawan yang kasat mata
Pahat tekad di bawah puing-puing senyapku,
Kuas-kuas jeritan mewarnai darahku dengan kilau-kilau embun
Entah apa lagi…
Kuas-kuas jeritan mewarnai darahku dengan kilau-kilau embun
Entah apa lagi…
Ada lorong gelap di ujung jemari
Menyorot hidup yang kumal,
Kepalkan saja tepiannya
Biar rusak hingga mengalir ke delta-delta yang tergali oleh tangisan ini
Menyorot hidup yang kumal,
Kepalkan saja tepiannya
Biar rusak hingga mengalir ke delta-delta yang tergali oleh tangisan ini
Balikpapan, 02 Agustus 2015
Korosi
Resahku mengepak dalam lorong penuh jelaga
Aku mendongak,
Selentingan jingga,
Bertabrakan dalam pekatnya masa
Selentingan jingga,
Bertabrakan dalam pekatnya masa
Secuilpun hentakannya tak bergema dalam hati
Aku menoleh,
Berpijaran engkau dalam tepian kelabu
Cukup kuludahi
Sampai surut dalam nafas yang menggelepar
Berpijaran engkau dalam tepian kelabu
Cukup kuludahi
Sampai surut dalam nafas yang menggelepar
Aku tenggelamkan dawai-dawai tanya dalam seikat teratai di taman jiwa
Desahku terkorosi air mata yang tetesannya ruah
Dalam bahtera waktu aku berjalan tegak
Tapakku sampai di terjalnya bebatuan memori
Desahku terkorosi air mata yang tetesannya ruah
Dalam bahtera waktu aku berjalan tegak
Tapakku sampai di terjalnya bebatuan memori
Aku kepalkan tangan,
Kulipat puisi ini dengan secarik helaan pilu yang panjang
Kulipat puisi ini dengan secarik helaan pilu yang panjang
Kali ini ku tak menemukanmu di tulisanku
Memilih menyembunyikan cinta
Balikpapan, 02 Agustus 2015
Kamu Lagi
Menggelegar, apa?
Namamu
Membahana, apa?
Tentangmu
Mengguntur, apa?
Sosokmu
Memekakkan, apa?
Dirimu
Namamu
Membahana, apa?
Tentangmu
Mengguntur, apa?
Sosokmu
Memekakkan, apa?
Dirimu
Separuh jeritanku hilang dalam tepian sangkakala kerinduan
Sepenuh syahdu aku melepaskan sesak
Aku benci sajak tentang kamu
Kamu lagi, kamu lagi
Sepenuh syahdu aku melepaskan sesak
Aku benci sajak tentang kamu
Kamu lagi, kamu lagi
Namun, cinta mampu membawaku kembali
Jatuh cinta pada orang yang sama
Berulang-ulang kali
Balikpapan, 02 Agustus 2015
0 Response to "20 Puisi Mengenai dan Tentang Cinta, Kepada Tuhan dan Sesama"
Posting Komentar