Dedaun Berkemul Embun Pagi
credit image |
Puisi oleh Mieft Aenzeish
hijau, warna tubuhmu yang biasa berkemul dengan embun
melengkap sebagai cerita yang tak pernah henti mengalun
dan setelah sempurna fajar, kemesraan semakin tergambar
membuatku merasakan bahwa cinta ternyata ada, pada yang jauh di nalar
garis-garis cinta yang diutarakan dedaun kepada embun
adalah ketulusan yang hanya dimengerti angin
dan cahaya mentari yang kemudian datang, mengenalkan diri sebagai penyamun
mengakhiri kemesraan yang terjalin
kesempurnaan telah tiba pada titik ketidaksempurnaan
menghantarkan embun, kembali dalam prosesi tanpa nyanyian
dan dedaun memilih lupa pada semua kemesraan
karena mentari kini lebih hangat menggantikan
: melepas keterasingan
sampai saatnya kembali, di kemesraan sebelum pagi
06:55
01.05.2016
Bandung
0 Response to "Dedaun Berkemul Embun Pagi"
Posting Komentar